.

Pertemuan 6 - Etika Berinternet


Pembahasan
1. Perkembangan dunia internet
2. Pentingnya Etika di dunia maya
3. Bisnis dibidang TI

1. PERKEMBANGAN DUNIA INTERNET

A. Perkembangan Internet
Internet pada awalnya adalah sebuah proyek yang diciptakan untuk kepentingan pribadi sebuah negara. Namun saat ini sudah menjadi halayak umum. Semua orang sudah dapat menggunakan internet secara umum. Hampir semua orang juga sudah dapat mengoperasikan internet. Adapula sekarang internet yang sudah dapat dinikmati secara gratis yang disediakan oleh umum.


Jumlah pengguna internet saat ini sudah semakin bertambah dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, perkembangan internet sangat pesat. Banyak juga dampak negatif dan positif yang disebabkan perkembangan internet ini. Oleh karena itu disini saya akan sedikit menjelaskan apa saja perkembangan internet dari dulu hingga sekarang.
Internet merupakan kepanjangan dari Interconection Networking atau juga telah menjadi International Networking merupakan suatu jaringan yang menghubungkan komputer di seluruh dunia. Internet pertama kali dikembangkan oleh salah satu lembaga riset di Amerika Serikat, yaitu DARPA (Defence Advanced Research Projects Agency) pada tahun 1973. Pada saat itu DARPA membangun Interconection Networking sebagai sarana untukk menghubungkan beberapa jenis jaringan paket data seperti CS-net, BIT-net, NSF-net dll. Tahun 1972, jaringan komputer yang pertama dihasilkan adalah ARPnet yang telah menghubungkan 40 titik dengan menggunakan FTP.

Pada perkembangannya titik yang dihubungkan semakin banyak sehingga NCP tak lagi dapat menampung, lalu ditemukan TCP dan IP. Tahun 1984, host berkembang menjadi DNS dan tahun 1990 terdapat penambahan aplikasi diantaranya www, wais dan ghoper. Dari segi penggunaan internet pun mengalami perkembangan mulai dari aplikasi sederhana seperti chatting hingga penggunaan VOIP (Voiceover Internet Protocol)

B. Beberapa alasan mengapa internet memberikan dampak besar dalam segala aspek kehidupan:
  1. Informasi di Internet dapat diakses 24 jam
  2. Biaya relatif murah dan bahkan gratis
  3. Kemudahan akses informasi dalammelakukan transaksi
  4. Kemudahan membangun relasi dengan pelanggan
  5. Materi dapat di up-date dengan mudah
  6. Pengguna internet telah merambah ke segala penjuru dunia
C. Karakteristik Dunia Maya
Internet identik dengan cyberspace atau dunia maya. Dysson (1994) memberikan suatu definisi tentang cyberspace dimana cyberspace merupakan suatu ekosistem bioelektronik di semua tempat yang memiliki telepon, kabel coaxial, fiber optik atau elektomagnetik waves.

Hal ini berarti bahwa tidak ada yang tahu pasti seberapa luas internet secara fisik, tetapi sebagai acuan, di tahun 2001 saja sebanyak 135 negara telah mempunyai akses, 54 kota di dunia adalah host utama dan hampir 72 juta orang melakukan koneksi terhadap dunia tersebut setiap hari.
Dari definisi yang diberikan oleh Dysson di atas, dapat ditarik kesimpulan tentang karakteristik dunia maya atau cyberspace tersebut dengan bebarapa pengertian sebagai berikut:
  1. Beroperasi secara virtual/mayaBerada di dalam dunia maya, dihuni oleh orang-orang yang saling berinteraksi, berdiskusi dan bertukar pikiran, tetapi tanpa harus melakukan pertemuan secara fisik. Dan sebenarnya, penghuni di dunia maya tidak hanya manusia, tetapi termasuk di dalamnya adalah data, informasi, surat elektronik, ide-ide dan bahkan sampai pada ilmu pengetahuan. Dunia maya penuh lalu-lalang data dan informasi yang dikirim dan diterima oleh orang-orang yang melakukan interaksi tersebut.
  2. Dunia cyber selalu berubah dengan cepatKarena interaksi yang dilakukan oleh hampir 72 juta orang dari seluruh dunia per harinya, dengan didukung kemudahan updata data, maka perubahan yang terjadi dalam dunia cyber pun sangat cepat. Situs-situs berita pun menyampaikan perubahan warta dalam hitungan detik. Hal ini bisa dijumpai pada beberapa situs warta era digital separti www.detik.com, www.liputan6.com dan lain sebagainya
  3. Dunia maya tidak mengenal batas – batas teritorialPenghuni cyber space tercatat berasal lebih dari 135 negara yang melakukan interaksi tanpa mengenal batas teritorial. Disatu sisi, hal itu membuat adanya kebebasan berdemokrasi tanpa harus terhambat oleh ruang dan waktu. Di sis  lain, penegakan hukum yang terjadi terhadap pelanggaran yang dilkukan di dalamnya menjadi lebih sulit. Bayangkan jika seseorang berkebangsaan Australia melakukan kejahatan dan menyerang situs Indonesia, sedangkan perbuatan tersebut dilakukan di Portugal. Rumit bukan?
  4. Orang – orang yang hidup dalam dunia maya dapat melaksanakan aktivitas nya tanpa menunjukan identitasKarena interaksi yang dilakukan dalam cyberspace tanpa melibatkan interaksi secara fisik maka interaksi yang dilakukan pun tidak harus menunjukkan identitas yang sesungguhnya. Dalam berbagai langkah registrasi dan sign up untuk mengikuti aktivitas tertentu di internet,  memang diminta untuk menuliskan identitas lengkap dari pelaku registrasi. Namun, walaupun identitas yang diberikan palsu, registrasi tetap bisa dilaksanakan dengan baik.
  5. Informasi didalamnya bersifat publikInilah yang disebut zaman informasi. Satu-satunya harta dalam cyberspace adalah intelektual yang bersifat publik, tidak dimiliki oleh siapa pun dan tidak ada otoritas bagi siapa pun untuk menggunakannya hanya bagi dirinya sendiri.
2. PENTINGNYA ETIKA DI DUNIA MAYA

A. Alasan Pentingnya Etika di dunia maya
Hadirnya internet dalam kehidupan manusia telah membentuk komunitas masyarakat tersendiri. Perkembangan internet yang begitu pesat menuntut dibuatkannya aturan – aturan atau etika beraktifitas di dalamnya. Berikut ini adalah beberapa alasan pentingnya etika dalamdunia maya :
  1. Pengguna internet berasal dari berbagai negara yang memiliki budaya, bahasa dan adat istiadat yang berbeda.
  2. Pengguna internet merupakan orang yang hidup dalam anonymouse, yang mengharuskan pernyataan identitas asli dalamberinteraksi
  3. Bermacam fasilitas di internet memungkinkan seseorang untuk bertindak etis / tidak etis
  4. Harus diperhatikan bahwa pengguna internet akan selalu bertambah setiap saat yang memungkinkan masuknya ‘penghuni’ baru. Untuk itu mereka perlu diberi petunjuk agar memahami budaya internet.
B. Contoh Etika berinternet
Netiket atau Nettiquette, adalah etika dalam berkomunikasi menggunakan internet yang ditetapkan oleh IETF (The internet Enginnering Task Force). IETF adalah sebuah komunitas masyarakat internasional yang terdiri dari para perancang jaringan, operator, penjual dan peneliti yang terkait dengan evolusi arsitektur dan pengoperasian internet. Berikut salah satu contoh etika yang telah ditetapkan oleh IETF :

1.   Netiket pada one to one communications
     Yang dimaksud dengan one to one communications adalah kondisi dimana komunikasi terjadi antar individu “face to face” dalam sebuah dialog. Sebagai contoh adalah komunikasi via electronic mail. Di bawah ini adalah beberapa hal tentang netiket pada komunikasi dengan email.


a.   Jangan terlalu banyak mengutip

Ketika ingin member tanggapan terhadap posting seseorang dalam satu forum, maka sebaiknya kutiplah bagian terpentingnya saja yang merupakan inti dari hal yang diinginkan untuk ditanggapi dan buang bagian yang tidak perlu. Jangan sekali-kali mengutip seluruh isinya karena itu bisa membebani bandwith server yang bersangkutan dan bisa berakibat kecepatan akses ke forum tersebut menjadi terganggu. Ini berlaku juga untuk fasilitas reply pada e-mail. Jika harus mengutip pesan seseorang dalam jawaban e-mail, usahakan menghapus bagian-bagian yang tidak perlu, dan ambillah (sebagai kutipan) bagi yang relevan dengan jawabannya saja.

b.   Perlakukan email secara pribadi

Jika seseorang mengirim informasi atau gagasan secara pribadi (private message), maka tidak sepatutnya mengirim atau menjawabnya kembali ke dalam forum umum. Kelompok grup atau milis.

c.    Hati-hati dalam menggunakan huruf kapital

Seperti halnya membaca surat kabar, atau surat, membaca pesan e-mail yang menggunakan huruf besar/kapital yang berlebihan tidak enak dilihat. Karena penggunaan karakter huruf bisa dianalogikan dengan suasana hati penulis. Huruf kapital mencerminkan penulis yang sedang emosi, marah atau berteriak. Tentu sangat tidak menyenangkan ketika anda dihadapkan dengan lawan bicara yang penuh dengan emosi. Walau begitu, ada kalanya huruf kapital dapat digunakan untuk member penegasan maksud. Dengan catatan digunakan untuk beberapa kata saja, jangan sampai seluruh kalimat/paragraph.

d.   Jangan membicarakan orang lain

Jangan membicarakan orang atau pihak lain, apalagi kejelekannya. Berhati-hatilah terhadap apa yang Anda tulis. E-mail memiliki fasilitas bernama ‘Forward’, yang mengizinkan si penerima untuk meneruskannya (forward) ke orang lain.

e.   Jangan gunakan CC

Ketika mengirim e-mail ke sejumlah orang, jangan cantumkan nama-nama pada kolom CC (carbon copy). Jika Anda melakukan hal itu, ini bisa disebut cross posting, semua orang yang menerima e-mail orang lain. Umumnya orang tidak suka bila alamat e-mailnya dibeberkan di depan umum. Gunakanlah selalu BCC (blind carbon copy). Dengan cara ini setiap orang hanya bisa melihat alamat e-mail sendiri.

f.    Jangan gunakan format HTML

Jika Anda mengirim sebuah pesan penting ke teman, jangan gunakan format HTML tanpa meyakini bahwa program e-mail teman anda bisa membaca kode HTML. Jika tidak pesan Anda sama sekali tidak terbaca atau kosong. Sebaliknya gunakan format plain text.

g.   Jawablah secara masuk akal

Jawablah setiap pesan e-mail secara masuk akal. Jangan menjawab dua, tiga pertanyaan dalam satu jawaban. Apalagi, saat menjawab pesan e-mail yang sangat panjang, Anda hanya menggunakan kata yang sangat singkat itu hanya akan mengesalkan si penerima.

h.   Jujur dalam mencantumkan sumber atau penulis

Jangan sekali-kali mengakui tulisan orang lain sebagai hasil karya pribadi Anda. Walaupun tulisan itu telah Anda revisi sedemikian rupa, namun mau tidak mau Anda telah mengadaptasi dari milik orang lain. Oleh karena itu, Anda harus mencantumkan sumber referensi tersebut. Bila Anda mengutip dari sebuah situs, maka cantumkanlah nama/alamat situs tersebut. Begitupun bila situs itu ternyata juga mengutip dari sumber lain yang merupakan penulis aslinya, maka harus dicantumkan kedua sumber tersebut, penulis asli dan situs tempat Anda mengutip.




2.   Netiket pada one to many communications

Konsep komunikasi one to many communications adalah bahwa satu orang bisa berkomunikasi kepada beberapa orang sekaligus. Hal itu seperti yang terjadi pada mailing list dan netnews. Dibawah ini adalah beberapa netiket untuk berkomunikasi bagi pengguna (user) mailing list atau netnews.

a.  Baca terlebih dahulu mailing list atau netnews satu atau du bulan data diskusi, sebelum memutuskan untuk melakukan posting surat yang pertama kali kepada mailing list tersebut. Hal itu akan membantu kita untuk mengerti lingkungan mailing list yang akan dimasuki tersebut.

b. Berhati-hatilah dengan kata-kata yang akan ditulis. Karena kata-kata tersebut akan disimpan di suatu lokasi yang bisa diakses oleh orang banyak dan akan tersimpan untuk jangka waktu yang lama.

c.   Tidak boleh mengirim artikel yang berbau spoofing (pemalsuan) dan forgeries (lelucon), kecuali mailing list yang memang bernuansa humor.

d.  Jika dalam melakukan komunikasi terjadi selisih paham atau perdebatan secara pribadi dengan peserta lain, sebaiknya perdebatan tersebut dilanjutkan melalui jalur pribadi (email to email). Jika memang point perdebatan perlu dikonsumsi oleh peserta mailing list, berikan ringkasan hasil perdebatan tersebut ke komunitas mailing list ataupun netnews.
e.    Tidak etis dan tidak diperbolehkan mengirimkan teks yang berbau seksual dan rasialis mengingat bahwa anggota yang berbeda pada komunitas tersebut memiliki budaya, lifestyle dan keyakinan yang berbeda-beda.

3. BISNIS DI BIDANG TEKNOLOGI INFORMASI

A. Alasan pentingnya etika dalam berbisnis
Yang mesti untuk kita pahami bahwa berbisnis tidak hanya semata-mata  dengan berambisi hanya mencari keuntungan individu atau golongan, namun sebaliknya bisnis mesti pula mampu peka terhadap lingkungan eksternal, baik itu konsumen, masyarakat disekitar tempat bisnis, sampai pada aturan yang telah ditetapkan pemerintah. Semua hal itu akan tercakup ketika individu atau golongan tersebut dengan penuh kesadaran mampu mementingkan pentingnya sebuah etika dalam berbisnis.

Beberapa alasan yang membuat bisnis perlu dilandasi oleh suatu etika :
  • Selain mempertaruhkan barang dan uang untuk tujuan keuntungan, bisnis juga mempertaruhkan nama, harga diri bahkan nasib umat manusia yang terlibat didalamnya.
  • Bisnis adalah bagian penting dari masyarakat, sebagai hubungan antar manusia bisnis membutuhkan etika yang mampu memberi pedoman bagi pihak yang melakukannya.
  • Bisnis adalah kegiatan yang mengutamakan rasa saling percaya. Etika dibutuhkan untuk menumbuhkan dan memperkuat rasa saling percaya.
B.  Prinsip dasar etika bisnis
Sony Keraf (1991) dalam buku Etika bisnis : Membangun Citra Bisnis sebagai Profesi Luhur, mencatat beberapa hal yang menjadi prinsip dari etika bisnis, Prinsip‑prinsip tersebut dituliskan dengan tidak melupakan kekhasan sistem nilai dari masyarakat bisnis yang berkembang. Prinsip ­prinsip tersebut antara lain adalah:

1. Prinsip Otonomi
Sikap dan kemampuan manusia untuk bertindak berdasarkan kesadaran sendiri tentang apa
yang dianggap baik untuk dilakukan. Untuk bertindak secara otonom diandaikan ada kebebasan untuk mengambil keputusan dan bertindak berdasarkan keputusan itu.
2.  Prinsip Kejujuran
Sekilas kedengarannya aneh bahwa kejujuran merupakan suatu prinsip etika bisnis. Kini para praktisi bisnis dan manajemen mengakui bahwa kejujuran merupakan suatu jaminan
dan dasar bagi kegiatan bisnis.
3.   Prinsip Keadilan
Prinsip menuntut agar kita memperlakukan orang lain sesuai dengan haknya. Hak orang lain perlu dihargai dan tidak boleh dilanggar.
4. Prinsip berbuat baik dan tidak berbucit jahat.
Berbuat baik (beneficence) dan tidak berbuat jahat (nonmaleficence) merupakan prinsip moral untuk bertindak baik kepada orang lain dalam segala bidang. Dasar prinsip tersebut akan membangun prinsip‑prinsip hubungan dengan sesama yang lain seperti kejujuran, keadilan, tanggung jawab dan lain sebagainya.
5.  Prinsip hormat pada diri sendiri.
Prinsip ini sama artinya dengan prinsip menghargai diri sendiri, bahwa dalam melakukan hubungan bisnis, manusia memiliki kewajiban moral untuk memperlakukan dirinya sebagai pribadi yang memiliki nilai sama dengan pribadi lainnya.


C.  Bisnis di bidang Teknologi Informasi

Beberapa kategori bisnis di bidang TI :
  1. Bisnis di bidang industri perangkat keras bergerak di bidang rekayasa perangkat keras, contohnya IBM, Compaq, Asus, dll
  2. Bisnis dibidang rekayasa perangkat lunak dilakukan oleh perusahaan atau individu yang menguasai teknik rekayasa yaitu kegiatan engineering yang meliputi analisis, desain, spesifikasi, implementasi dan validasi untuk menghasilkan produk perangkat lunak. Contoh : Microsoft, adobe dll
  3. Bisnis di bidang distribusi dan penjualan barang, bisnis yang bergerak di bidang pemasaran produk komputer baik oleh vendor ataupun secara pribadi.
  4. Bisnis di bidang pendidikan teknologi informasi.
    Bisa berupa lembaga – lembaga kursus komputer sampai dengan perguruan tinggi bidang komputer. Contoh: BSI, Nurul Fikri, dll
  5. Bisnis di bidang pemeliharaan teknologi informasi
    Pemeliharaan bisa dilakukan oleh pengembang melalui divisi technical support atau spesialisasi bidang maintenance dan teknisi.

Berikut ini adalah hal yang merupakan tantangan pelaksanaan etika bisnis dalam dunia bisnis teknologi informasi seiring dengan perubahan dan perkembangan yang sering kali terjadi secara revolusioner :
  1. Tantangan inovasi dan perubahan yang cepat
    Mengingat perubahan yang begitu cepat dalam bidang teknologi informasi, sering kali perubahan yang terjadi memberikan tekanan bagi masyarakat atau perusahaan untuk mengikuti perubahan tersebut. Perusahaan yang mencoba menolak perubahan teknologi tersebut biasanya mengalami ancarnan yang cukup besar sehingga memperkuat alasan untuk melakukan perubahan. Keuntungan ekonornis dari perubahan tersebut seing kali menjadi alasan pernbenaran mereka dalarn melakukan perubahan.
    Dampak inovasi dari perubahan tersebut kerap menimbulkan banyak masalah menyangkut tenaga keria dan sumber daya manusia, dibandingkan dengan manfaat pernbangunannya. Banyak tenaga kerja yang menganggap bahwa suatu perubahan dan inovasi akan mengecilkan kernarnpuan mereka dalarn melakukan suatu pekerjaan. Hal ini tentu saja akan mengubah kondisi pekerjaan dan mengurangi tingkat kepuasan kerja seseorang.
    Untuk mengatasi masalah tersebut, perusahaan mempunyai tanggung jawab yang lebih besar untuk menyediakan lapangan kerja dan menciptakan tenaga kerja yang mampu bekerja dalarn masa perakhan. Termasuk di dalarnnya adalah mendukung, melatih, dan mengadakan sumber daya untuk menjamin orang‑orang yang belurn bekerja memiliki keahlian dan dapat bersaing untuk menghadapi dan mempercepat perubahan.
  2. Tantangan pasar dan pemasaran di era globalisasi
    Persaingan yang ketat di era globalisasi menimbulkan banyak alasan bagi pelaku bisnis di bidang teknologi informasi untuk melakukan konsentrasi industri, misalnya dengan meningkatkan kemarnpuan saing, memudahkan pemodalan.
    Merupakan sebuah tantangan bagi setiap pelaku bisnis untuk mengembangkan suasana persaingan yang sehat. Ia menghasilkan dunia usaha yang dinamis dan terus berusaha menghasilkan yang terbaik. Namun, persaingan haruslah adil dengan aturan‑aturan yang jelas dan berlaku bagi semua orang. Memenangkan persaingan bukan berarti mematikan pesaing. Dengan demikian, persaingan harus diatur agar selalu ada, dan dilakukan di antara kekuatan‑kekuatan yang seimbang.
  3. Tantangan pergaulan internasional
    Sering terjadi bahwa perusahaan internasional mengambil tindakan yang tak dapat diterima secara lokal di suatu negara. Banyak pertanyaan mendasar bagi perusahaan multinasional, seperti kemungkinan masuknya nilai moral budayanya ke budaya masyarakat lain, atau kemungkinan terjadi eksploitasi yang dilakukan perusahaan terhadap lubang‑lubang perundang‑undangan dalam sebuah negara demi kepentingan mereka.
  4. Tantangan pengembangan sikap dan tanggung jawab pribadi
    Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang cepat, memberikan tantangan penegakan nilai‑nilai etika dan moral setiap individu guna mengendalikan kemajuan dan penerapan teknologi tersebut bagi kemanusian.
    Sebenarnya, inti etika bisnis yang pantas dikembangkan oleh setiap individu adalah pengendalian. Dalarn hal ini, semua perlu menyadari bahwa keuntungan adalah motivasi bisnis. Yang ingin diatur oleh etika bisnis adalah bagaimana memperoleh keuntungan itu. Keuntungan yang dicapai dengan cara curang, tidak adil, dan bertentangan dengan nilai-nilai budaya dan martabat kemanusiaaan, tidaklah etis.
  5. Tantangan pengembangan sumber daya manusia
    Sebuah institusi bisnis, tidak hanya memiliki uang untuk kepentingan bisnis, tetapi juga sumber daya manusia yang berguna bagi pengembangan bisnis tersebut. Bisnis memiliki manajer yang berkompeten, tenaga keuangan yang profesional, tenaga ahli yang terampil, dan semua saling mendukung demi keberhasilan sebuah bisnis.




Sumber :
1. http://www.aingindra.com/2013/01/perkembangan-internet.html
2. http://ilmukomputerjefi.blogspot.com/2011/11/karakteristik-dunia-maya.html
3. http://tiketikaprofesi.blogspot.com/2012/11/pentingnya-etika-di-dunia-maya.html
4. http://eqon.blogspot.com/2012/10/makalah-etika-bisnis-di-dunia-it.html



Posted by Waode

1 komentar: